Asal Usul Listerine dan Perkembangannya

Asal Usul Listerine dan Perkembangannya

Inrofaa - Listerine adalah salah satu produk obat kumur paling terkenal di dunia, namun perjalanan sejarahnya dimulai jauh sebelum digunakan sebagai pembersih mulut. Produk ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1879 oleh Dr. Joseph Lawrence, seorang dokter dari St. Louis, Amerika Serikat, yang bekerja sama dengan Jordan Wheat Lambert. Lawrence menciptakan formula antiseptik yang terinspirasi dari teknik dokter bedah Joseph Lister, pelopor praktik antiseptik modern. Untuk menghormati kontribusi Lister dalam dunia medis, cairan antiseptik ini kemudian diberi nama Listerine.

Pada masa awalnya, Listerine bukan produk yang ditujukan untuk kesehatan mulut. Ia pertama kali diformulasikan sebagai cairan antiseptik serbaguna untuk keperluan medis. Rumah sakit menggunakannya untuk membersihkan luka, mensterilkan instrumen, dan membantu mencegah infeksi selama prosedur bedah. Bahkan dalam beberapa dekade awal, Listerine juga dipromosikan sebagai solusi untuk berbagai hal, termasuk pengobatan penyakit tertentu, pembersih kulit kepala untuk mengatasi ketombe, dan cairan desinfektan rumah tangga. Variasi kegunaan ini menunjukkan betapa luas fungsi antiseptik tersebut pada masa itu.

Perubahan besar terjadi pada awal abad ke-20 ketika Listerine mulai diperkenalkan sebagai obat kumur komersial. Sekitar tahun 1914, produk ini dijual untuk penggunaan rumahan dan menjadi salah satu pelopor cairan pembersih mulut modern. Namun popularitasnya belum langsung meledak hingga tahun 1920-an, ketika perusahaan memulai kampanye pemasaran besar dengan memperkenalkan istilah “halitosis,” yang merujuk pada masalah bau mulut kronis. Istilah tersebut sebenarnya sudah ada dalam dunia medis, tetapi tidak dikenal masyarakat luas. Melalui iklan yang dramatis dan emosional, Listerine berhasil membangun kesadaran bahwa bau mulut merupakan masalah sosial serius yang perlu ditangani. Kampanye ini mengubah kebiasaan kebersihan mulut dunia dan menjadikan Listerine produk yang sangat dicari.

Seiring berjalannya waktu, Listerine terus berkembang. Pada pertengahan hingga akhir abad ke-20, formulanya disempurnakan dan variasi rasa serta jenis produk mulai diperkenalkan untuk memenuhi selera konsumen. Pada era modern, Listerine tidak lagi sekadar cairan antiseptik, tetapi telah menjadi bagian dari rutinitas kesehatan gigi dan mulut jutaan orang di seluruh dunia. Produk ini digunakan untuk membantu mengurangi plak, mencegah radang gusi, membunuh bakteri penyebab bau mulut, dan memberikan sensasi kesegaran yang bertahan lebih lama.

Kini, Listerine memiliki berbagai varian seperti tanpa alkohol, perlindungan total, penguat enamel, hingga versi herbal. Meski telah berubah dari antiseptik medis menjadi produk kesehatan mulut global, akar sejarahnya sebagai cairan antiseptik tetap menjadi fondasi utama keefektifan dan reputasinya hingga hari ini.

Referensi : Kontan Press (2017), Situs FIN (2024), Kumparan (2025)

Baca Juga :

Hubungi Admin? Klik di sini

Salam Ilmu Pengetahuan
Terima kasih

Komentar