Dua Kategori Air Tanah dan Karakteristiknya

Animasi Gambar Jenis Air Tanah

Air Tanah Dibagi Dua Jenis

Inrofa Pedia - Air tanah adalah air yang tersimpan di dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan bumi. Air ini berasal dari air hujan atau air permukaan (seperti sungai dan danau) yang meresap ke dalam tanah melalui pori-pori dan celah batuan.

Lapisan tempat air tanah berkumpul disebut akuifer, yaitu lapisan batuan atau pasir yang mampu menyimpan dan menyalurkan air. Dari sini, manusia bisa mengambil air tanah melalui sumur gali (untuk air freatik) atau sumur bor (untuk air artesis).

Air tanah penting karena menjadi sumber utama air bersih bagi rumah tangga, pertanian, dan industri. Namun, jika diambil berlebihan atau tercemar limbah, kualitas dan jumlah air tanah bisa menurun.

Air tanah dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu air freatik dan air artesis. Air freatik berada di lapisan tanah dangkal dan mudah tercemar, sedangkan air artesis tersimpan di lapisan tanah dalam yang tertekan dan lebih bersih. Keduanya menjadi sumber penting untuk kebutuhan sehari-hari, pertanian, dan industri.

Perbedaan utama antara air artesis dan air freatik terletak pada letak sumbernya, cara keluarnya air, dan tekanannya. Berikut penjelasan mudahnya:

1. Air Freatik (Air Tanah Dangkal)
Air freatik berasal dari lapisan tanah yang dekat dengan permukaan bumi, tepat di bawah lapisan tanah atas. Air ini biasanya diperoleh melalui sumur gali biasa. Karena letaknya dangkal, air freatik mudah tercemar oleh limbah atau rembesan air hujan. Tekanan airnya rendah, jadi air tidak bisa keluar sendiri ke permukaan tanpa bantuan pompa.

2. Air Artesis (Air Tanah Dalam)
Air artesis berasal dari lapisan tanah yang lebih dalam, terjebak di antara dua lapisan kedap air. Karena tertekan oleh lapisan di atasnya, air artesis bisa muncul sendiri ke permukaan ketika dibor — tanpa perlu dipompa. Air ini biasanya lebih bersih dan stabil, karena terlindung dari pencemaran permukaan.

Kesimpulannya, air tetap dapat disebut air pegunungan meskipun menggunakan sistem artesis, karena yang menentukan bukan cara pengambilannya, melainkan asal sumbernya. Jika air tersebut berasal dari akuifer alami di daerah pegunungan yang terlindung dan murni, maka meskipun diambil lewat sistem artesis, tetap tergolong air pegunungan alami.

Referensi : Berbagai Sumber Google

Baca Juga : Teknologi Kecoak Cyborg yang Membantu Pencarian Korban Gempa Myanmar

Salam Ilmu Pengetahuan
Terima Kasih

Komentar