Membahas Tentang Balon Udara


Membahas Tentang Balon Udara

Inrofa Pedia - Balon udara adalah alat transportasi yang dapat terbang dengan memanfaatkan udara panas atau gas ringan di dalam balon besar untuk mengangkat beban di bawahnya. Prinsip kerjanya didasarkan pada perbedaan massa jenis antara udara panas dan udara di sekitarnya — udara panas lebih ringan, sehingga membuat balon terangkat ke udara.

Balon udara terdiri dari tiga bagian utama: envelope (kantung besar berisi udara panas atau gas), burner (pemanas udara), dan gondola atau keranjang tempat penumpang. Jenis balon udara terbagi dua, yaitu balon udara panas dan balon gas (yang menggunakan helium atau hidrogen).

Sejarah balon udara bermula pada tahun 1783 di Prancis, ketika Joseph dan Étienne Montgolfier berhasil menerbangkan balon udara panas pertama di dunia. Uji coba tersebut berlangsung di kota Annonay dan menjadi tonggak awal sejarah penerbangan manusia.

Beberapa bulan kemudian, penerbangan berawak pertama dilakukan oleh Jean-François Pilâtre de Rozier dan François Laurent d’Arlandes, terbang selama 25 menit di atas Paris. Keberhasilan ini membuka jalan bagi pengembangan teknologi penerbangan modern.

Kini, balon udara lebih sering digunakan untuk wisata udara, penelitian cuaca, dan kegiatan promosi. Meskipun sederhana dibanding pesawat, balon udara tetap menjadi simbol awal keberanian manusia menaklukkan langit.

Bagaimana cara kerja balon udara tersebut?

Balon udara bekerja dengan prinsip udara panas lebih ringan daripada udara dingin. Di dalam balon terdapat kantung besar (envelope) yang diisi udara. Ketika udara di dalamnya dipanaskan menggunakan pembakar (burner), molekul udara menjadi renggang sehingga massa jenisnya berkurang. Akibatnya, udara panas di dalam balon menjadi lebih ringan daripada udara di sekitarnya, membuat balon terangkat ke udara.

Untuk mengatur ketinggian, pengendali dapat menambah panas agar balon naik lebih tinggi, atau mengurangi panas agar balon turun. Jika api burner dimatikan sebagian, udara di dalam balon akan mendingin dan balon perlahan turun karena udara di luar lebih berat. Dengan cara ini, pilot bisa menjaga keseimbangan dan arah ketinggian penerbangan.

Namun, arah horizontal balon udara tidak bisa dikendalikan secara langsung seperti pesawat. Balon hanya mengikuti arah angin. Pilot biasanya memanfaatkan lapisan udara pada ketinggian tertentu yang memiliki arah angin berbeda untuk mengatur arah perjalanan. Karena itu, penerbangan balon udara harus dilakukan pada cuaca tenang agar tetap aman dan stabil.

Sumber Referensi : Jurnal Post, Ruang Guru, asysyams.id
Bantuan AI : ChatGPT


Salam Ilmu Pengetahuan
Terimakasih

Komentar