
Cloud Iridescence: Pelangi Diatas Awan
Inrofa Pedia -
Cloud iridescence adalah fenomena langka namun nyata, ketika bagian permukaan awan tampak memunculkan warna-warni seperti pelangi. Warna tersebut bisa muncul dalam bentuk garis tipis, pola menyebar, atau seperti “kilau metalik” yang lembut di tepi awan. Banyak orang mengira ini adalah pelangi biasa, padahal proses terbentuknya berbeda. Fenomena ini sebenarnya berasal dari cara cahaya matahari berinteraksi dengan partikel kecil di dalam awan.
Awan yang dapat menampilkan iridesensi biasanya terdiri dari tetesan air atau kristal es yang ukurannya sangat kecil dan hampir seragam. Ketika cahaya matahari melewati atau mengenai partikel-partikel kecil tersebut, cahaya mengalami difraksi, yaitu pembelokan dan penyebaran cahaya yang menghasilkan warna. Jika tetesannya tidak seragam, warna akan bercampur dan fenomenanya tidak terlihat. Karena itulah cloud iridescence hanya muncul pada kondisi tertentu.
Jenis awan yang paling sering menampilkan fenomena ini adalah altocumulus, cirrocumulus, lenticular, dan khususnya awan pileus, yaitu awan tipis yang muncul seperti tudung atau “topi” di atas puncak awan cumulus atau cumulonimbus yang sedang tumbuh. Ketika awan besar tumbuh cepat ke atas, udara lembap di atasnya terdorong dan membentuk lapisan awan tipis. Lapisan inilah yang sering menghasilkan warna pelangi karena partikelnya masih sangat halus dan seragam.
Cloud iridescence juga lebih mudah terlihat ketika posisi matahari berada di belakang awan atau ketika matahari rendah, seperti pada pagi atau sore hari. Warna yang muncul tidak selalu sama dengan pelangi biasa. Terkadang muncul warna merah muda lembut, hijau muda, ungu, atau kombinasi warna pastel yang terlihat seperti minyak di permukaan air.
Fenomena ini tidak selalu menandakan badai besar, tetapi sering muncul pada awan yang sedang mengalami pertumbuhan cepat, khususnya pada cuaca tropis yang dinamis. Oleh karena itu, wilayah seperti Indonesia memiliki peluang lebih besar untuk melihatnya, meskipun tetap jarang disadari karena waktunya singkat. Iridesensi dapat hilang hanya dalam hitungan detik hingga menit karena awan berubah bentuk dengan cepat.
Melihat cloud iridescence adalah pengalaman unik karena memadukan ilmu dan keindahan alam. Meski terlihat seperti efek kamera atau fenomena mistis, sebenarnya semuanya dapat dijelaskan oleh cara cahaya berinteraksi dengan partikel kecil di atmosfer. Dengan memahami proses ini, kita dapat lebih menghargai betapa kompleks dan indahnya dinamika cuaca di langit.
Referensi : Suara.com, IDN Times, SketsaNusantara
Baca Juga : Kemiskinan Yang Dijaga
Salam Ilmu Pengetahuan
Terima Kasih
Komentar