Katak Kayu Alaska
Katak kayu Alaska, yang termasuk dalam famili Ranidae dan berkerabat dengan Rana esculenta (katak air), R. sakuraii, Lithobates capito, dan spesies lainnya, menampilkan kemampuan unik dalam bertahan hidup di kondisi beku. Mereka mampu bertahan selama 7 bulan dengan suhu mencapai -20°C. Salah satu ciri khasnya adalah sistem metabolisme yang berbeda, menghasilkan glukosa sebagai metabolit utama. Selain itu, komponen seperti glikolipid antibeku dan urea turut berkontribusi pada toleransi terhadap iklim ekstrem.
Morfologi katak kayu Alaska mencakup variasi warna tubuh, seperti cokelat, kecokelatan, dan karat, dengan ciri khas bercak hitam memanjang dari timpanum ke pangkal tungkai depan. Topeng perampok, garis putih di bibir, dan lipatan lateral cokelat kekuningan juga membedakan spesies ini. Habitatnya melibatkan beragam lingkungan, mulai dari tundra hingga hutan konifer, dan distribusinya meliputi wilayah neartik di Amerika Utara. Katak kayu Alaska memiliki mekanisme unik untuk bertahan beku, termasuk produksi glukosa dari glikogen, pembekuan tubuh yang mengakibatkan dehidrasi, dan efek positif urea pada stabilitas membran. Studi menunjukkan bahwa katak ini mengalami siklus pembekuan dan pencairan sebelum akhirnya membeku selama musim dingin.
Sumber Referensi : Mongabay-Indonesia (LinkedIn)
Salam Ilmu Pengetahuan
Terimakasih
Komentar