
Inrofaa - Zat besi merupakan salah satu mineral esensial yang sangat penting bagi tubuh manusia karena berperan langsung dalam berbagai proses vital. Fungsi utamanya adalah membantu pembentukan hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Tanpa kadar zat besi yang cukup, proses distribusi oksigen menjadi tidak optimal, sehingga tubuh mudah lelah, lemah, dan tidak bertenaga. Oleh karena itu, keseimbangan zat besi dalam tubuh harus selalu dijaga.
Selain berperan dalam pembentukan hemoglobin, zat besi juga penting untuk pembentukan mioglobin, protein yang menyimpan oksigen di dalam otot. Mioglobin membantu otot mendapatkan suplai oksigen yang cukup saat beraktivitas, terutama ketika melakukan aktivitas fisik berat. Zat besi juga berkontribusi dalam fungsi enzim tertentu yang terlibat dalam metabolisme energi, pembentukan DNA, serta sistem kekebalan tubuh. Dengan kata lain, zat besi tidak hanya memengaruhi darah, tetapi juga berdampak luas pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Kebutuhan zat besi setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi fisiologis. Anak-anak, remaja, wanita usia subur, ibu hamil, dan ibu menyusui umumnya membutuhkan asupan zat besi yang lebih tinggi. Pada wanita, kehilangan darah saat menstruasi menjadi salah satu faktor utama yang meningkatkan kebutuhan zat besi. Jika asupan tidak mencukupi, tubuh akan mengambil cadangan zat besi yang tersimpan, dan jika kondisi ini berlangsung lama, dapat terjadi kekurangan zat besi.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia defisiensi besi, yaitu kondisi ketika jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin berada di bawah normal. Gejala yang sering muncul antara lain mudah lelah, pucat, pusing, sesak napas, sulit berkonsentrasi, dan daya tahan tubuh menurun. Pada anak-anak, kekurangan zat besi dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kognitif, sedangkan pada orang dewasa dapat menurunkan produktivitas dan kualitas hidup.
Zat besi diperoleh dari makanan sehari-hari, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Zat besi dari sumber hewani umumnya lebih mudah diserap tubuh dibandingkan dari sumber nabati. Namun, penyerapan zat besi juga dipengaruhi oleh kombinasi makanan yang dikonsumsi. Asupan vitamin C, misalnya, dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi, sementara beberapa zat lain justru dapat menghambatnya.
Meskipun penting, konsumsi zat besi juga harus seimbang. Kelebihan zat besi dalam tubuh dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti gangguan organ dan stres oksidatif. Oleh karena itu, pemenuhan zat besi sebaiknya dilakukan melalui pola makan seimbang dan sesuai kebutuhan, serta disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.
Referensi : Puskesmas Perampuan, Indonesian Public Health, Kompas.com
Baca Juga :
Rekomendasi Produk :
Hubungi Admin? Klik di sini
Komentar