Zona Waktu Bumi: Selisih 26 Jam Terbesar antara Kiribati dan Howland Island

Inrofaa - Pergantian hari di berbagai negara tidak ditentukan oleh urutan geografis sederhana seperti “lebih dulu Indonesia daripada Arab” atau “Malaysia lebih lambat dari Papua Nugini”, melainkan oleh sistem zona waktu global yang berpatokan pada Garis Tanggal Internasional. Garis imajiner ini membentang di sekitar Samudra Pasifik dan menjadi batas resmi dunia dalam menentukan kapan sebuah tanggal baru dimulai dan kapan tanggal lama berakhir. Karena garis ini tidak lurus mengikuti bujur, beberapa negara mengalami pergantian hari yang jauh lebih cepat atau jauh lebih lambat dibanding negara lain.

Negara yang paling pertama mengalami pergantian hari di dunia adalah Kiribati, tepatnya di wilayah Kepulauan Line. Kiribati menggunakan zona waktu UTC +14, yang merupakan zona waktu paling maju di dunia. Ketika jam menunjukkan pukul 00.00 di Kiribati, sebagian besar negara lain masih berada di hari sebelumnya. Kebijakan ini diambil agar seluruh wilayah Kiribati berada pada tanggal yang sama, meskipun secara geografis wilayahnya tersebar luas di Samudra Pasifik. Akibatnya, Kiribati menjadi simbol awal hari baru secara global.

Sebaliknya, wilayah yang paling lambat berganti hari berada di bawah administrasi Amerika Serikat, yaitu Howland Island dan Baker Island. Kedua pulau kecil tak berpenghuni ini menggunakan zona waktu UTC -12, yang merupakan zona waktu paling tertinggal di dunia. Saat sebagian besar negara telah memasuki hari baru, bahkan hampir menyelesaikan satu hari penuh, wilayah ini baru saja mengakhiri hari sebelumnya. Dengan kata lain, mereka berada di ujung terakhir kalender global.

Perbedaan waktu antara Kiribati dan Howland serta Baker Island mencapai 26 jam. Selisih ini berasal dari perbedaan zona waktu ekstrem, yaitu UTC +14 di satu sisi dan UTC -12 di sisi lain. Angka 26 jam ini adalah selisih waktu terbesar yang mungkin terjadi di dunia, dan menjelaskan bagaimana pada satu waktu yang sama, dua wilayah di Bumi bisa berada pada tanggal yang berbeda hampir dua hari.

Contoh perbandingan seperti Indonesia yang lebih dulu berganti hari daripada Arab Saudi, atau Papua Nugini yang lebih dulu daripada Malaysia, sebenarnya benar secara regional. Namun, semua negara tersebut masih berada di “tengah” sistem waktu global. Mereka tidak berada di titik awal maupun akhir pergantian hari dunia. Dengan memahami peran Garis Tanggal Internasional dan zona waktu ekstrem, kita dapat melihat bahwa pergantian hari adalah hasil kesepakatan global yang dirancang untuk keteraturan, bukan sekadar posisi barat atau timur di peta.

Referensi : ANTARA News, TimeAndDate.com, The Travel

Baca Juga :
    Rekomendasi Produk :

      Hubungi Admin? Klik di sini

      Salam Ilmu Pengetahuan
      Terima kasih

      Komentar