
Inrofaa - Kapal RMS Titanic dibangun pada awal abad ke-20 sebagai simbol kemajuan teknologi dan kemewahan industri maritim Inggris. Pembangunannya dimulai pada tahun 1909 di galangan kapal Harland and Wolff, Belfast, atas pesanan perusahaan pelayaran White Star Line. Titanic dirancang sebagai kapal penumpang terbesar dan termegah pada masanya, dengan panjang sekitar 269 meter dan bobot lebih dari 46.000 ton. Kapal ini dilengkapi teknologi mutakhir saat itu, termasuk sekat kedap air yang diyakini mampu membuatnya tetap mengapung meski beberapa bagian lambung bocor. Keyakinan inilah yang kemudian melahirkan anggapan bahwa Titanic adalah kapal yang “hampir tidak dapat tenggelam”.
Titanic selesai dibangun pada awal 1912 dan menjalani uji coba laut sebelum dinyatakan layak beroperasi. Kapal ini dirancang untuk melayani rute penyeberangan Samudra Atlantik dari Southampton (Inggris) menuju New York (Amerika Serikat), dengan singgah di Cherbourg (Prancis) dan Queenstown/Cobh (Irlandia). Pelayaran perdananya dimulai pada 10 April 1912, membawa ribuan penumpang dari berbagai kelas sosial. Di kelas satu, penumpang menikmati kemewahan luar biasa, sementara kelas dua dan tiga diisi oleh wisatawan serta imigran yang berharap memulai kehidupan baru di Amerika.
Selama beberapa hari pertama perjalanan, Titanic berlayar tanpa kendala berarti. Cuaca relatif tenang, dan kapal melaju dengan kecepatan tinggi untuk ukuran zamannya. Namun, pada malam 14 April 1912, Titanic memasuki wilayah Atlantik Utara yang dikenal berbahaya karena banyaknya gunung es. Meskipun peringatan tentang es telah diterima dari kapal lain, laju Titanic tidak dikurangi secara signifikan. Menjelang tengah malam, pengamat di menara melihat gunung es tepat di depan kapal. Upaya manuver dilakukan, tetapi sudah terlambat.
Sekitar pukul 23.40 waktu setempat, sisi kanan lambung Titanic menabrak gunung es. Benturan tersebut merusak beberapa kompartemen kedap air sekaligus, melebihi batas kemampuan kapal untuk tetap mengapung. Air laut mulai masuk dengan cepat, dan dalam waktu singkat menjadi jelas bahwa Titanic tidak dapat diselamatkan. Proses evakuasi pun dimulai, tetapi kekacauan terjadi karena jumlah sekoci penyelamat tidak mencukupi untuk seluruh penumpang dan awak.
Dalam waktu sekitar dua jam empat puluh menit, Titanic perlahan tenggelam. Pada pukul 02.20 tanggal 15 April 1912, kapal tersebut benar-benar hilang di bawah permukaan laut. Dari sekitar 2.200 orang yang berada di dalam kapal, diperkirakan hanya sekitar 700 orang yang berhasil selamat, sebagian besar karena berhasil naik ke sekoci. Tragedi Titanic menjadi salah satu kecelakaan maritim paling terkenal dalam sejarah dan memicu perubahan besar dalam standar keselamatan pelayaran internasional, termasuk kewajiban sekoci yang memadai dan sistem peringatan bahaya yang lebih ketat.
Referensi : Situs IndonesiaBerita, Kompas.com, Website Pasundan Ekspres
Hubungi Admin? Klik di sini
Salam Ilmu Pengetahuan
Terima kasih
Komentar