Katak Kayu Alaska : Bagaimana Tubuhnya Membeku dan Bangkit di Musim Semi

Inrofaa - Katak Kayu Alaska (Rana sylvatica) dikenal sebagai salah satu vertebrata paling tangguh di Bumi. Spesies ini mampu bertahan hidup selama sekitar tujuh bulan dalam kondisi beku, bahkan ketika suhu lingkungan turun hingga sekitar -20°C. Kemampuan ekstrem ini bukanlah kebetulan, melainkan hasil adaptasi biologis yang sangat kompleks terhadap iklim Arktik dan subarktik yang keras.

Pada musim dingin, katak kayu Alaska tidak bermigrasi atau berhibernasi di tempat yang hangat. Sebaliknya, mereka bersembunyi di bawah lapisan daun, tanah dangkal, atau kayu lapuk, lalu membiarkan tubuhnya membeku hampir sepenuhnya. Saat proses pembekuan dimulai, detak jantung berhenti, pernapasan terhenti, dan aktivitas otak nyaris nol. Dalam kondisi ini, katak berada pada keadaan yang tampak seperti mati, padahal sel-selnya tetap terlindungi.

Kunci utama kelangsungan hidup katak kayu terletak pada kemampuan tubuhnya memproduksi zat pelindung alami, terutama glukosa dan urea, dalam jumlah sangat tinggi. Ketika suhu mulai turun, hati katak dengan cepat melepaskan glukosa ke seluruh tubuh. Glukosa ini berfungsi seperti “antibeku biologis” yang mencegah pembentukan kristal es di dalam sel. Kristal es internal biasanya merusak membran sel dan menyebabkan kematian jaringan, namun pada katak kayu, es hanya terbentuk di ruang antar sel, sehingga struktur sel tetap utuh.

Selain glukosa, urea juga berperan penting. Senyawa ini membantu menstabilkan protein dan membran sel selama proses pembekuan dan pencairan. Kombinasi glukosa dan urea memungkinkan sel-sel katak menahan tekanan osmotik yang ekstrem serta mencegah kerusakan permanen pada jaringan vital seperti jantung dan otak.

Menariknya, tidak semua populasi katak kayu memiliki ketahanan yang sama. Katak kayu yang hidup di Alaska terbukti lebih tahan dingin dibandingkan kerabatnya di wilayah yang lebih selatan. Hal ini menunjukkan adanya adaptasi lokal, baik secara genetik maupun fisiologis, yang berkembang sebagai respons terhadap suhu musim dingin yang lebih panjang dan lebih ekstrem.

Ketika musim semi tiba dan suhu mulai menghangat, tubuh katak perlahan mencair. Jantung kembali berdetak, aliran darah pulih, dan organ-organ vital mulai berfungsi normal seolah tidak pernah membeku. Dalam waktu singkat, katak kayu kembali aktif, mencari makan, dan berkembang biak.

Kemampuan luar biasa katak kayu Alaska ini tidak hanya mengagumkan, tetapi juga penting bagi ilmu pengetahuan. Mekanisme perlindungan sel terhadap pembekuan menjadi inspirasi dalam penelitian medis, termasuk pengawetan organ, jaringan, dan sel untuk keperluan transplantasi serta terapi di masa depan.

Referensi : Journal of Experimental Biology (2014), Mongabay.co.id, Greeners.co

Baca Juga :

Hubungi Admin? Klik di sini

📌 Daftar Informasi 📚Inrofaa Store
Salam Ilmu Pengetahuan
Terima kasih

Komentar