Kalajengking: Cara Perkembangbiakan dan Siklus Hidupnya yang Unik

Inrofaa - Kalajengking merupakan hewan arthropoda yang termasuk dalam kelas Arachnida, satu kelompok dengan laba-laba dan tungau. Cara berkembang biaknya tergolong unik dan berbeda dari banyak hewan kecil lainnya. Kalajengking berkembang biak secara seksual, yaitu melalui pertemuan antara individu jantan dan betina, namun prosesnya tidak melibatkan pembuahan langsung seperti pada mamalia.

Proses perkawinan kalajengking diawali dengan perilaku khusus yang disebut "tarian kawin". Pada tahap ini, kalajengking jantan akan memegang capit betina dan bergerak berputar-putar sambil mencari permukaan tanah yang sesuai. Tujuan dari tarian ini adalah menemukan tempat aman untuk meletakkan spermatofor, yaitu paket sperma yang dikeluarkan oleh jantan. Spermatofor tersebut kemudian ditempelkan ke permukaan tanah, dan betina diarahkan agar alat reproduksinya tepat berada di atas spermatofor sehingga sperma dapat masuk ke dalam tubuh betina.

Setelah pembuahan terjadi, kalajengking betina tidak langsung bertelur seperti kebanyakan serangga. Kalajengking bersifat vivipar atau melahirkan, artinya embrio berkembang di dalam tubuh induk betina hingga siap dilahirkan. Masa kehamilan kalajengking bervariasi tergantung spesiesnya, mulai dari beberapa bulan hingga lebih dari satu tahun. Selama masa ini, embrio mendapatkan nutrisi langsung dari induknya.

Saat melahirkan, anak kalajengking yang masih sangat lemah akan keluar satu per satu dan langsung naik ke punggung induknya. Ini merupakan tahap penting karena anak kalajengking belum memiliki pelindung tubuh yang kuat dan sangat rentan terhadap lingkungan serta pemangsa. Mereka akan tetap berada di punggung induk hingga mengalami molting pertama, yaitu proses pergantian kulit. Setelah itu, barulah anak-anak kalajengking mulai turun dan hidup mandiri.

Dalam satu kali melahirkan, seekor kalajengking betina dapat menghasilkan antara belasan hingga puluhan anak. Namun, tingkat kelangsungan hidup anak kalajengking di alam tidak selalu tinggi karena faktor lingkungan, makanan, dan ancaman predator. Meski begitu, strategi berkembang biak dengan melahirkan dan merawat anak di awal kehidupan membantu meningkatkan peluang hidup keturunannya.

Dengan cara berkembang biak yang unik dan perlindungan induk yang kuat, kalajengking mampu bertahan hidup di berbagai habitat ekstrem, mulai dari gurun hingga hutan tropis.

Referensi : Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Fauna Indonesia, Scorpion-AMNH

Baca Juga :

Hubungi Admin? Klik di sini

Beranda UtamaInrofaa Store
Salam Ilmu Pengetahuan
Terima kasih

Komentar