Pelangi di Atas Awan: Fenomena Cloud Iridescence yang Menakjubkan

Inrofaa - Cloud iridescence atau iridisisme awan adalah fenomena optik langit yang menciptakan kilauan warna-warni mirip pelangi pada tepi atau seluruh area awan. Fenomena ini sering muncul di dekat Matahari ketika awan tipis tersusun dari tetesan air atau kristal es yang berukuran seragam. Ketika cahaya Matahari melewati tetesan atau kristal tersebut, cahaya terpecah dan dibiaskan sehingga menghasilkan pola warna yang lembut dan bergradasi; inilah yang disebut iridescence. Warna-warnanya tidak secerah pelangi biasa di langit melainkan tampak pastel dan halus, sehingga sering lebih terlihat dengan mata yang sedikit menoleh dari arah Matahari atau melalui filter reduksi cahaya (misalnya kacamata gelap).

Secara ilmiah, cloud iridescence terjadi karena difraksi cahaya, yaitu pembelokan sinar ketika melewati partikel-partikel kecil berukuran sebanding dengan panjang gelombang cahaya tampak. Ketika tetesan air atau kristal es di awan cukup kecil dan relatif sama ukurannya, gelombang cahaya Matahari yang melewatinya akan saling berinterferensi—ada bagian yang memperkuat dan melemahkan gelombang tertentu. Hasilnya adalah bias warna yang tampak di langit, di mana warna seperti merah, hijau, dan biru muncul berlapis mengikuti sudut hamburan cahaya. Jika partikel awan berukuran besar atau bervariasi, pola warna tidak akan terbentuk dengan jelas karena interferensi bersifat acak, sehingga iridisisme menjadi tidak tampak.

Fenomena ini umumnya terlihat pada awan kumpul tinggi tipis (altocumulus, cirrocumulus) atau tepi awan cumulus yang mulai berkembang. Lokasi terbaik untuk mengamati iridescence adalah ketika Matahari berada tidak terlalu tinggi di langit, sehingga kilauan warna tidak tertutup oleh cahayanya sendiri. Cloud iridescence biasanya berlangsung sebentar (beberapa menit hingga puluhan menit) karena ukuran partikel awan berubah cepat oleh perubahan suhu dan pergerakan udara. Meski demikian, bagi para pengamat langit dan fotografer fenomena ini menjadi momen estetis yang menarik untuk ditangkap.

Cloud iridescence sering kali disalahartikan sebagai halo atau pelangi biasa, namun keduanya memiliki perbedaan penting. Halo disebabkan oleh kristal es besar dan menghasilkan cincin putih atau berwarna di sekitar Matahari atau Bulan, sedangkan iridisisme merupakan difraksi oleh partikel kecil yang menciptakan corak warna lembut pada batas awan. Sementara pelangi terbentuk oleh bias dan pantulan ganda dalam tetesan hujan dan biasanya tampak melengkung jauh dari Matahari. Jadi, cloud iridescence adalah fenomena tersendiri yang unik dan menakjubkan, memperlihatkan bagaimana interaksi cahaya dan atmosfer dapat menciptakan keindahan visual di atas kita.

Referensi : IDNTimes, BCBfm.id, NOAA NESDIS

Baca Juga :

Hubungi Admin? Klik di sini

Beranda UtamaInrofaa Store
Salam Ilmu Pengetahuan
Terima kasih

Komentar